Tank pasukan Suriah
Suriah menolak tuduhan telah membantai ratusan orang, termasuk wanita dan anak-anak di Houla, dekat Homs, yang menjadi basis kelompok oposisi. Sedikitnya 108 orang, termasuk 34 anak-anak, dilaporkan tewas sementara 300 lainnya terluka dalam tragedi yang berlangsung 25 Mei lalu.
"Suriah dihantam tsunami kebohongan atas kejadian di Houla. Kami dengan tegas menolak tuduhan bahwa pasukan pemerintah bertanggung jawab atas pembantaian ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi, seperti diberitakan harian Telegraph Minggu 27 Mei 2012.
Menurut versi pemerintah, pembantaian tersebut dilakukan oleh sekelompok teroris bersenjata lengkap yang melancarkan serangan dari berbagai penjuru. Serangan yang berlangsung selama sembilan jam itu juga menewaskan tiga pasukan dan melukai 16 pasukan yang tengah berjaga saat itu.
Makdissi menekankan, saat itu tidak ada tank Suriah di sekitar lokasi. "Anak-anak, wanita, dan orang-orang tak berdosa lain terbunuh di kediaman mereka, dan ini bukan perbuatan pasukan Suriah," tegasnya.
Pembantaian yang terjadi di Houla pekan lalu itu mendapat kecaman para pemimpin dunia serta Dewan Keamanan PBB. Bahkan, DK PBB mengeluarkan pernyataan yang mengutuk peristiwa kejam itu.
"Anggota Dewan Keamanan PBB mengutuk pembunuhan itu, di Houla, dekat Homs, dalam penyerangan yang melibatkan artileri dan tank pemerintah," demikian bunyi pernyataan yang dibacakan oleh Duta Besar Azerbaijan untuk PBB, Tofig Musayev, seperti dikutip BBC. [sumber]
"Suriah dihantam tsunami kebohongan atas kejadian di Houla. Kami dengan tegas menolak tuduhan bahwa pasukan pemerintah bertanggung jawab atas pembantaian ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi, seperti diberitakan harian Telegraph Minggu 27 Mei 2012.
Menurut versi pemerintah, pembantaian tersebut dilakukan oleh sekelompok teroris bersenjata lengkap yang melancarkan serangan dari berbagai penjuru. Serangan yang berlangsung selama sembilan jam itu juga menewaskan tiga pasukan dan melukai 16 pasukan yang tengah berjaga saat itu.
Makdissi menekankan, saat itu tidak ada tank Suriah di sekitar lokasi. "Anak-anak, wanita, dan orang-orang tak berdosa lain terbunuh di kediaman mereka, dan ini bukan perbuatan pasukan Suriah," tegasnya.
Pembantaian yang terjadi di Houla pekan lalu itu mendapat kecaman para pemimpin dunia serta Dewan Keamanan PBB. Bahkan, DK PBB mengeluarkan pernyataan yang mengutuk peristiwa kejam itu.
"Anggota Dewan Keamanan PBB mengutuk pembunuhan itu, di Houla, dekat Homs, dalam penyerangan yang melibatkan artileri dan tank pemerintah," demikian bunyi pernyataan yang dibacakan oleh Duta Besar Azerbaijan untuk PBB, Tofig Musayev, seperti dikutip BBC. [sumber]