Tokyo di malam hari
Mao Sugiyama, 22, menjadi manusia aseksual, setelah dengan sukarela menjalani operasi pemotongan penis. Anehnya, pria yang bekerja sebagai ilustrator ini menyimpan penis dan skrotum beku miliknya, seperti yang dilansir di Dailymail.
Tak disangka, Mao menawarkan hidangan dari alat kelaminnya untuk para tamu yang mau membayar sekitar Rp. 2.300.000 per orang di pesta yang ia organisir di Tokyo, Jepang. Menu khusus itu dihiasi dengan jamur dan peterseli.
Sebelum melahap makan malamnya, para tamu duduk untuk mendengarkan resital piano dan ambil bagian dalam diskusi panel, seperti yang dilansir di CalorieLab.com. Mao, yang dikenal dengan julukan HC, awalnya ingin makan penisnya sendiri. Tetapi, ia memutuskan untuk menawarkannya pada orang lain.
Dalam posting di Twitter, ia menawarkan untuk memasak penisnya bagi tamu yang mau membayar Rp. 11.600.000. Namun, ia akhirnya memutuskan untuk membagi "makanan" itu untuk enam tamu saja.
Mao menulis di Twitter: "Saya menawarkan alat kelamin laki-laki saya (penis, testis, dan skrotum) untuk dimasak dengan harga 100.000 Yen. Saya orang Jepang."
Organ vitalnya dihilangkan saat Mao berusia 22 tahun. Organ tersebut telah melalui uji lab dan bebas dari penyakit kelamin. Bahkan, organ vital Mao berfungsi normal.
"Pembeli pertama yang tertarik akan mendapatkan mereka atau saya juga mempertimbangkan untuk menjualnya eceran. Saya akan memasaknya di lokasi yang saya pilih. Jika Anda punya pertanyaan, silahkan hubungi saya di DM atau e-mail."
Total sekitar 70 orang menghadiri pesta Mao di bangsal Suginami Tokyo. Lima tamu merasakan alat kelamin Mao, sedangkan lainnya makan daging sapi atau buaya. Sebelum acara dimulai, Mao sempat nge-tweet: "Ini kesempatan sekali dalam seumur hidup, jadi saya spontan saat melakukannya."
Mao memposting foto-foto pesta tersebut di blognya, lalu dihapus karena pertimbangan privasi. Mao juga membuat para tamunya menandatangani surat pernyataan, sehingga ia tidak bertanggung jawab, jika mereka jatuh sakit setelah makan alat kelaminnya.
Mao menghilangkan alat kelaminnya pada awal April lalu, tak lama setelah ulang tahunnya ke-22. Para tamu mengatakan bahwa alat kelamin itu sangat kenyal dan rasanya sedikit hambar, seperti yang dikutip dari CalorieLab.com.
Tindakan Mao ternyata dianggap tidak melanggar hukum. Jadi, polisi tidakberhak melakukan investigasi apa pun. Kini Mao juga menghilangkan putingnya. Sebagai seorang aseksual, ia tidak ingin memakai alat kelamin perempuan buatan.
Apakah Mao akan menjual putingnya untuk dimasak?
[sumber]