1. Jamur
Segar selalu lebih baik daripada kalengan. Lapisan plastik yang mengandung BPA - yang biasa ditemukan dalam kaleng - merupakan zat kimia yang dapat memicu risiko serangan jantung, obesitas dan kanker. Selain itu, jamur kalengan lebih cepat memiliki belatung yang membuat Anda tidak selera memakannya.
2. Jelly beans atau kacang jeli
Warna-warni kacang jeli bikin Anda tertarik untuk memakannya. Namun, tahukah Anda bahwa pewarna makanan buatan yang sering dipakai dalam kacang jeli sebagian besar berasal dari bahan minyak bumi? Bahkan, para ilmuwan mengatakan bahwa kandungan pewarna tersebut juga dapat memperlambat fungsi otak dan menyebabkan masalah perilaku pada anak-anak.
3. Mengunyah permen karet
Permen karet umumnya mengandung lanolin, senyawa yang ditemukan dalam produk perawatan kulit. Lanolin adalah sekresi minyak yang ditemukan dalam wol domba. Bayangkan, setiap kali Anda mengunyah, Anda sedang mengunyah keringat domba.
4. Es krim vanila
Ketika membeli es krim vanilla, pastikan Anda tidak menemukan kata castoreum. Tahukah Anda bahwa kastor adalah sekresi anal dan urin dari berang-berang? Meskipun itu tidak berbahaya, apakah Anda masih nafsu memakannya.
5. Roti
Produk roti umumnya menggunakan senyawa pelunak yang dikenal sebagai L-sistein. Tahukah Anda bahwa L-sistein terbuat dari rambut manusia? Sumber lain untuk L-sistein adalah bulu bebek. Maka dari itu, jika ingin makan roti, pastikan Anda menghindari semua jenis senyawa pelunak dan pilihlah yang terbuat dari gandum.
Hindari makanan dalam kemasan karena mengandung banyak pengawet. Anda bisa membeli produk makanan yang segar yang belum diolah.