Peter Higgs (kanan), ilmuwan pertama di dunia yang menemukan Partikel Tuhan.
Para ilmuwan di Eropa mengumumkan hari bersejarah penemuan Partikel Tuhan, partikel yang telah diburu selama setengah abad dan yang diyakini bisa menjelaskan proses terbentuknya alam semesta, Rabu.
Tetapi apa sebenarnya yang disebut Partikel Tuhan atau yang disebut juga Partikel Higgs Boson itu?
Berikut adalah sejumlah fakta dan sejarah tentang Partikel Tuhan:
Sejarah
Lebih dari 50 tahun lalu fisikawan Peter Higgs dan lima rekannya mengajukan teori tentang sebuah medan tidak terlihat yang membentang di sepanjang alam semesta dan memberikan masa kepada partikel-partikel, membuat mereka menyatu, dan mulai membentuk bintang serta planet.
Menurut teori yang diajukan pada tahun 1964 oleh Higgs medan itu berinteraksi dengan partikel-partikel kecil untuk membentuk atom, memberi mereka masa sehingga tidak melesat di angkasa dengan kecepatan cahaya.
Higgs meramalkan bahwa medan itu sebenarnya mempunyai sebuah partikel penanda. Jika berhasil menemukan partikel itu maka keberadaan medan itu bisa dibuktikan.
Tetapi dalam setengah abad berikutnya tidak ada yang bisa membuktikan keberadaan medan yang belakangan disebut Medan Higgs itu, sampai para ilmuwan di Badan Riset Nuklir Eropa (CERN) mengumunkan hasil temuannya Rabu.
Mengapa partikel itu penting?
Sumber masa - dalam hal ini sesuatu yang menahan sebuah objek untuk bergerak - telah lama didebatkan dalam ilmu fisika.
Lebih jauh lagi penemuan Partikel Tuhan atau Higgs Boson akan bisa menjelaskan teori Model Standar dalam fisika, teori yang dikemukakan pada tahun 1973 yang mengklaim bahwa alam semesta tercipta dari 12 partikel, yang menjadi sumber dan dasar dari semua benda di alam semesta.
Mengapa disebut Higgs boson?
Higgs jelas diambil dari nama Peter Higgs, yang kini berusia 83 tahun, yang pertama kali mengemukakan teori tentang medan tak terlihat dan Partikel Tuhan itu.
Sementara boson adalah partikel non-benda yang bekerja sebagai pembawa gaya atau pembawa pesan yang bergerak di antara partikel benda.
Interaksi dari partikel benda dan non-benda itu menghasilkan tiga gaya utama - gaya kuat, lemah, dan gaya elektromagnetik. Terdapat gaya keempat, yakni gaya gravitasi. Gaya gravitasi adalah misteri tersendiri karena hingga kini pemicunya masih dicari dan diduga disebabkan oleh boson yang disebut graviton.
Bagaimana partikel itu ditemukan?
Untuk menemukan partikel itu dan menentukan karakternya para ilmuwan harus memecah proton di dalam Large Hadron Collider, mesin penumbuk partikel yang bekerja dengan kecepatan hampir manyamai kecepatan cahaya dan berlokasi di perbatasan Swiss dan Prancis.
Nah, dari keping-keping partikel-partikel proton yang dipecahkan dalam mesin yang dibangun oleh Badan Riset Nuklir Eropa (CERN) itu para ahli akan berusaha mencari apa yang disebut "Partikel Tuhan" atau "Higgs Boson" itu.
Tumbukan yang terjadi di dalam mesin itu menghasilkan suhu yang 100.000 kali lebih panas dari Matahari, mengulang apa yang terjadi saat "Big Bang" atau Ledakan Besar yang diduga berlangsung 14 miliar tahun lalu.
Mengapa disebut Partikel Tuhan
Partikel Higgs disebut partikel Tuhan karena seperti Tuhan partikel itu sangat kuat, berada di mana-mana tetapi sukar ditemukan.
Faktanya asal nama itu tidak sebegitu puitis. Nama itu berasal sebuah buku karya fisikawan Leon Laderman yang ketika masih dalam bentuk draft diberi judul "The Goddamn Particle", untuk menjelaskan betapa susahnya menemukan partikel Higgs itu.
Judul itu kemudian diedit oleh penerbit buku itu, karena khawatir maknanya terlalu kasar. [sumber]