
Lebih lanjut lagi pada tahun 1821 di temukan catatan tertulis pertama mengenai kisah The Flying Dutchman. Dalam salah satu edisi Blackwood's Magazine yang terbit bulan mei tahun tersebut, di ceritakan bahwa sebuah armada laut Belanda dikutuk karena telah menentang alam. Hendrick Van der Decken merupakan kapten dari armada itu. Cikal bakal terjadinya kutukan ini adalah ambisi Hendrick Van der Decken untuk menyelesaikan misi menemukan Cape of Good Hope. Namun sedikit berbeda dengan mitos tua The Flying Dutchman. Blackwood's Magazine menjabarkan lebih banyak detail mengenai perjalanan sang kapten. 7 tahun setelah misi diberikan, Hendrick Van der Decken belum juga menemukanCape of Good Hope. Walaupun paea awak kapal sudah merasa putus asa, namun karena sang kapten memiliki sifat yang tegas maka tidak seorangpun berani menentang keinginannya. SAmpai suatu malam Hendrick Van der Decken menemukan letak Cape of Good Hope dengan teleskopnya. Namun untuk mencapainya maka ia harus melewati badai yang menghadang didepannya. karena kesal terpaksa Hendrick Van der Decken mengumpat pada angin kencang yang menghadangnya.
Tidak lama setelah itu kapal kecil berpapasan dengan kapal Hendrick Van der Decken, dan nelayan di kapal kecil itu memperingati sang kapten untuk tidak meneruskan perjalanan malam itu. Bukannya mematuhi atau setidaknya menghormati saran si nelayan, Hendrick Van der Decken malah kembali mengumpat bahwa ia lebih memilih dikutuk untuk berlayar selamanya sampai hari kiamat tiba dari pada harus mengalah dari alam. Seketika itu pula, betapun serasnya usaha Hendrick Van der Decken namun ia bersama awaknya tidak pernah menemukan dermaga untuk berlabuh. Beberapa kisah lainnya mengatakan Hendrick Van der Decken tidak dikutuk dan bahkan dia hampir bisa berlabuh. Tapi sayang semua awak kapalnya terkena wabah pes sehingga mereka tidak di perbolehkan untuk berlabuh karena takut akan menularkan penyakit itu pada penduduk kota. Karena tidak mendapatkan pertolongan, eluruh awak beserta sang kapten tewas dalam pelayarannya di tengah lautan.
Rasa sakit hati membuat mereka menjadi arwah penasaran yang terus mengarungi lautan dengan kapal hantunya. Versi lain mencatat bahwa terjadi pembunuhan sadis di kapal Hendrick Van der Decken yang memakan korban seluruh penghuninya!
Materi Gelap (Dark Matter)

Mungkin sebagian dari kita ada yang tau materi gelap. tetapi ada juga yang belum mengetahuinya saya akan membahasnya disini. selamat menikmati. maaf postingannya pendek dikarenakan saya sedang terburu - buru.
Materi gelap adalah materi yang tidak dapat dideteksi dari radiasi yang dipancarkan atau penyerapan radiasi yang datang ke materi tersebut, tetapi kehadirannya dapat dibuktikan dari efek gravitasi materi-materi yang tampak seperti bintang dan galaksi. Perkiraan tentang banyaknya materi di dalam alam semesta berdasarkan efek gravitasi selalu menunjukkan bahwa sebenarnya ada jauh lebih banyak materi daripada materi yang dapat diamati secara langsung. Terlebih lagi, adanya materi gelap dapat menyelesaikan banyak ketidakkonsistenan dalam teori dentuman dahsyat.
Sebagian besar massa di alam semesta dipercaya berada dalam bentuk ini. Menentukan sifat dari materi gelap juga dikenal sebagai masalah materi gelap atau masalah hilangnya massa, dan merupakan salah satu masalah penting dalam kosmologi modern.
Materi gelap adalah materi yang tidak dapat dideteksi dari radiasi yang dipancarkan atau penyerapan radiasi yang datang ke materi tersebut, tetapi kehadirannya dapat dibuktikan dari efek gravitasi materi-materi yang tampak seperti bintang dan galaksi. Perkiraan tentang banyaknya materi di dalam alam semesta berdasarkan efek gravitasi selalu menunjukkan bahwa sebenarnya ada jauh lebih banyak materi daripada materi yang dapat diamati secara langsung. Terlebih lagi, adanya materi gelap dapat menyelesaikan banyak ketidakkonsistenan dalam teori dentuman dahsyat.
Sebagian besar massa di alam semesta dipercaya berada dalam bentuk ini. Menentukan sifat dari materi gelap juga dikenal sebagai masalah materi gelap atau masalah hilangnya massa, dan merupakan salah satu masalah penting dalam kosmologi modern.
Pertanyaan tentang adanya materi gelap mungkin tampak tidak relevan dengan keberadaan kita di bumi. Akan tetapi, ada atau tidaknya materi gelap ini dapat menentukan takdir terakhir dari alam semesta. Kita mengetahui bahwa sekarang alam semesta mengalami pengembangan karena cahaya dari benda langit yang jauh menunjukkan adanya pergeseran merah. Banyaknya materi biasa yang terlihat di alam semesta tidaklah cukup untuk membuat gravitasi menghentikan pengembangan, dan dengan demikian pengembangan akan berlanjut selamanya tanpa adanya materi gelap. Pada prinsipnya, jumlah materi gelap yang cukup di alam semesta dapat menyebabkan pengembangan alam semesta berhenti, atau kebalikannya (yang akhirnya membawa kita pada Big Crunch). Pada prakteknya, sekarang banyak anggapan bahwa gerakan-gerakan alam semesta didominasi oleh komponen lainnya, energi gelap.
[sumber]