Home » » Markas Tentara Amerika Ada di Danau Sentani!

Markas Tentara Amerika Ada di Danau Sentani!

Danau Sentani di Jayapura, Papua, terkenal dengan gugusan kepulauannya. Tapi ternyata, danau cantik ini pernah menjadi markas tentara Amerika Serikat pada masa Perang Dunia II.

detikTravel pernah berkunjung beberapa waktu lalu. Waktu menunjukan pukul 14.00 WIT saat itu. Cuaca panas ala Papua menusuk-nusuk kulit ini. Setelah makan siang, saya bergegas untuk menuju Danau Sentani, danau terbesar di Bumi Cendrawasih.

Sebelumnya, saya sudah melihat Danau Sentani dari atas pesawat saat hendak mendarat di Bandara Jayapura. Sungguh, pulau-pulau kecil di Danau Sentani membuatnya seolah lautan luas. Pulaunya yang terlihat berwarna hijau berpadu dengan airnya yang biru. Inilah 'ucapan selamat datang', ketika Anda hendak mendarat di Jayapura.

Dengan mobil, saya meluncur ke Komplek Rindam Jaya Kodam 8 Trikora, markas TNI. Ini adalah salah satu tempat untuk melihat cantiknya Danau Sentani.

Setelah perjalanan sekitar 30 menit dari Kota Sentani, saya pun tiba di depan pintu gerbang markas TNI tersebut. Supir pun turun dan memberi kartu identitas pada petugas setempat. Ya, beginilah caranya kalau mau berkunjung ke sana. Tenang saja, penjaganya sangat ramah.

Tak lama dari gerbang, saya pun tiba ke suatu area yang luas. Mobil-mobil pun banyak yang terparkir di sana. Saat turun dari mobil, Danau Sentani terlihat jelas dari ketinggian tempat ini. Sungguh cantik dan menakjubkan!

Tapi, ada satu pemandangan yang mencolok di area tersebut. Di tengah-tengah areanya, terdapat satu tugu besar berwarna kuning dan hitam, serta membentuk perisai. Tugu apa itu?

"Ini Tugu MacArthur, tugu peringatan seorang Jendral Amerika, Douglas MacArthur, yang mendirikan markas tentara Amerika di sini," kata Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua, Hans Yambeyapdi yang mengenakan kemeja batik bermotif burung cendrawasih.

Rupanya, area yang biasa dikunjungi wisatawan ini adalah bekas markas besar tentara Amerika. Di sinilah tentara Amerika menyusun strategi untuk mengusir Jepang dari Papua dan Filipina.

"Dari tahun 1941-1944 tentara Amerika berada di sini. Kenapa memilih Danau Sentani? Karena letaknya strategi untuk bisa melihat pesawat dan musuh," lanjut Hans menjelaskan

Hans pun begitu bersemangat menjelaskan ketika saya tanya lebih banyak tentang sejarah Jendral MacArthur. Dia menggiring saya ke rumah kecil dengan tulisan Ruang Informasi di bagian depannya. Rumah kecil yang sepi, padahal banyak wisatawan yang datang.

Innformasi tentang sepak terjang Jendral Douglas MacArthur terdapat jelas di rumah kecil ini. Ada kliping-kliping koran atau pun beberapa informasi lainnya berupa foto yang menjelaskan tentang kronologis Perang Dunia II dan profil Jendral MacArthur.

"Markasnya di sini, tapi Jendral MacArthur dan pasukannya berperang dengan Jepang di Morotai. Itu adalah perang terakhir MacArthur dan berhasil dia menangkan untuk memukul mundur tentara Jepang," ujar Hans.

Saat itu, terbesit suatu pertanyaan di benak saya. Saat Jendral MacArthur mendirikan markas di sini, kemana orang-orang Papuanya?

"Saat itu, suku-suku Papua di sini disuruh bersembunyi di gunung dan gua sampai perang selesai," kata Hans yang murah senyum ini.

Setelah puas menyelami informasi tentang Jendral MacArthur dan pasukannya di rumah kecil tersebut, saya bersama Hans kembali berjalan menuju Tugu Jendral MacArthur. Tugu ini memiliki simbol tombak, pedang, dan kemudi kapal. Menurut Hans, tugu ini dibangun sekitar tahun 1980.



Hans pun menjelaskan cerita unik tentang tugu tersebut. Saya pun mendengarnya dengan penuh seksama.



"Siku-siku tugu ini juga punya arti. Siku timur adalah arah dari Australia dan Papua Nugini. Siku barat arah dari Jerman, Inggris, dan Perancis dan siku depan arah dari Jakarta. Ini lambang kekompakan dan lambang persatuan untuk melawan Jepang yang kuat," kata Hans.







Saya pun diam tak berkata-kata saat Hans menjelaskan tentang kisah di balik tugu ini. Tugu ini pun rupanya bukanlah tugu sembarangan.

"Sebelum Jendral MacArthur meninggalkan Papua, dia berpesan agar dibangun tugu peringatan Perang Dunia di sini. Dia pun berpesan agar siapa pun menjaga tugunya dengan baik," lanjut Hans menjelaskan.

"Banyak juga veteran tentara Amerika yang berkunjung ke sini," ujar Hans.

Danau Sentani menjadi bukti sejarah Perang Dunia II. Danau cantik yang menjadi markas besar tentara Amerika dalam peperangan melawan Jepang. Kisah Jendral MacArthur di sini, adalah goresan yang membuat sejarah dunia.

Cantiknya Danau Sentani dan cerita Jendral MacArthur, seolah menjadi paket wisata yang lengkap. Anda bisa memotret danau dan Kota Sentani yang menakjubkan dari ketinggian sampai puas, sekaligus menambah wawasan tentang pengetahuan sejarah.

Sebelum pulang, Hans mengucapkan satu kalimat yang membuat saya kembali terkejut dan mengernyitkan dahi. "Kalau Jendral MacArthur tidak turun tangan, mungkin kita masih dijajah Jepang hingga saat ini," katanya.

[sumber: detikcom]



 
Support :Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HLOWBOS - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger