Khosik, gajah berusia 22 tahun, memasukkan belalai ke dalam mulutnya untuk bicara seperti manusia.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Current Biology baru-baru ini mengonfirmasi bahwa kemampuan bicara Khosik bukan cuma isapan jempol.
Peneliti yang membuktikan keahlian bicara gajah itu adalah Angela Stoeger-Horwath, biolog asal Austria dan Daniel Mietchen, pakar biofisika asal Jerman.
Berdasarkan penelitian, Khosik mampu bicara lima kata dalam bahasa Korea, yaitu "annyeong" (halo), "anja" (duduk), "aniya" (tidak), "nuwo" (berbaring) dan "joa" (bagus).
Yang unik, gajah menghasilkan suara dengan belalainya. Jadi, belalai gajah tak cuma berfungsi membantu aktivitas makan.
Tidak diketahui dengan pasti apakah Khosik memahami kata-kata yang diucapkannya. Namun, gajah pintar itu bisa memberi respon pada kata-kata "anja" dan "nuwo".
Staf Kebun Binatang Everland sebenarnya juga mengatakan bahwa Khosik bisa mengatakan kata "ajik" (belum). Tetapi, kemampuan itu belum dikonfirmasi lewat penelitian.
Penelitian mengungkap, Khosik memiliki keunggulan dalam mengucapkan vokal. Akurasi penngucapan vokal mencapai 67 persen sementara konsonan 21 persen.
Khosik adalah satu-satunya gajah yang ada di Kebun Binatang Everland. Peneliti menduga, gajah ini belajar bicara karena kesepian, terpisah dengan gajah lainnya sejak umur 5 tahun.
Pawang di kebun binatang tersebut memang melatih Khosik untuk bicara. Dengan belajar bicara, Khosik dapat membina hubungan yang lebih intens dengan pawangnya.
Shim Nam-sik, profesor kedokteran hewan di Universitas Nasional Seoul mengatakan bahwa gajah memang mungkin meniru suara manusia.
Kim Jong-gab, kepala pawang dan pelatih Koshik, mengatakan bahwa Khosik sebenarnya malu-malu saat pertama datang ke kebun binatang. Para pelatih akhirnya sering tidur di area yang sama untuk membantu membina kedekatan.
Kim mengatakan, kini timnya akan melatih Khosik untuk mengucapkan kata-kata romantis, "Saranghae" alias "Aku Cinta Kamu".
[sumber]
