Carol Weiher (oddee.com)
Carol Weiher segera hilang kesadaran setelah memasuki ruang operasi di sebuah rumah sakit. Wanita asal Reston, Virginia, ini menerima suntikan bius total sesui prosedur bedah pengangkatan bagian mata kanannya.
Operasi masih berlangsung, kesadaran Weiher tiba-tiba pulih. Sayup-sayup mendengar gerakan tangan dokter menembus bola matanya dengan latar alunan musik disko. Sedetik kemudian ia mendengar suara seseorang, "Potong lebih dalam, tarik lebih kuat."
Spontan ia ingin berteriak. Menggerakkan tangan memberi sinyal kepada dokter bahwa ia terbangun. Namun, sia-sia. Efek bius yang masih tersisa membuatnya tak bisa bicara dan bergerak. Yang bisa ia lakukan hanya sekuat tenaga menahan ketakutan luar biasa menunggu operasi selesai.
"Aku terus berdoa, sembari mengutuk, dan berteriak dalam hati. Aku mencoba melakukan sesuatu untuk keluar dari neraka, tapi semua itu tak berhasil membuat orang-orang tersadar," ujarnya, seperti dikutip dari laman CNN.
Weiher hanya satu dari sedikit pasien yang mengalami pemulihan kesadaran saat operasi masih berlangsung. Berdasar data Mayo Clinic, kasus semacam itu menimpa setidaknya satu atau dua dari setiap 1.000 tindakan operasi.
Weiher beruntung karena saat kesadarannya pulih, efek bius masih bekerja mengenyahkan rasa sakit sampai operasi selesai. Tidak seperti Simon Rosenqvist yang harus menanggung sakit luar biasa selama 35 menit hingga operasi paru-paru yang dijalani selesai.
Dr. Lee A Fleisher, pakar anestesi di Perelman School of Medicine Universitas Pennsylvania, mengatakan, kasus semacam itu mungkin terjadi. Ini karena dokter anestesi tidak bisa memberikan suntikan bius berlebihan. Apalagi jika pasien memiliki penurunan tekanan darah yang cukup drastis.
Namun biasanya, dokter anestesi bisa mengetahui kondisi pasien yang akan kehilangan efek obat bius saat operasi masih berlangsung. Ini bisa terdeteksi dari denyut jantung dan tekanan darahnya. Dan bila keadaan normal, dokter akan memberikan suntikan bius lagi.
Operasi masih berlangsung, kesadaran Weiher tiba-tiba pulih. Sayup-sayup mendengar gerakan tangan dokter menembus bola matanya dengan latar alunan musik disko. Sedetik kemudian ia mendengar suara seseorang, "Potong lebih dalam, tarik lebih kuat."
Spontan ia ingin berteriak. Menggerakkan tangan memberi sinyal kepada dokter bahwa ia terbangun. Namun, sia-sia. Efek bius yang masih tersisa membuatnya tak bisa bicara dan bergerak. Yang bisa ia lakukan hanya sekuat tenaga menahan ketakutan luar biasa menunggu operasi selesai.
"Aku terus berdoa, sembari mengutuk, dan berteriak dalam hati. Aku mencoba melakukan sesuatu untuk keluar dari neraka, tapi semua itu tak berhasil membuat orang-orang tersadar," ujarnya, seperti dikutip dari laman CNN.
Weiher hanya satu dari sedikit pasien yang mengalami pemulihan kesadaran saat operasi masih berlangsung. Berdasar data Mayo Clinic, kasus semacam itu menimpa setidaknya satu atau dua dari setiap 1.000 tindakan operasi.
Weiher beruntung karena saat kesadarannya pulih, efek bius masih bekerja mengenyahkan rasa sakit sampai operasi selesai. Tidak seperti Simon Rosenqvist yang harus menanggung sakit luar biasa selama 35 menit hingga operasi paru-paru yang dijalani selesai.
Dr. Lee A Fleisher, pakar anestesi di Perelman School of Medicine Universitas Pennsylvania, mengatakan, kasus semacam itu mungkin terjadi. Ini karena dokter anestesi tidak bisa memberikan suntikan bius berlebihan. Apalagi jika pasien memiliki penurunan tekanan darah yang cukup drastis.
Namun biasanya, dokter anestesi bisa mengetahui kondisi pasien yang akan kehilangan efek obat bius saat operasi masih berlangsung. Ini bisa terdeteksi dari denyut jantung dan tekanan darahnya. Dan bila keadaan normal, dokter akan memberikan suntikan bius lagi.
[sumber:life.viva.co.id/news/]
