Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang nantinya akan dikeluarkan oleh tubuh. Urine terdiri dari bahan terlarut berupa sisa metabolisme di tubuh seperti urea, garam terlarut dan bahan organik lainnya yang tidak diperlukan oleh tubuh.
"Jika seseorang memiliki masalah di kandung kemih seperti pompa yang kurang baik atau kandung kemih yang sudah berlebih maka bisa jadi saat buang air kecil, urine yang keluar tidak sampai selesai. Sisa urine yang tertinggal di kandung kemih bisa menyebabkan infeksi di saluran kemih," ujar Dr dr Nur Rasyid, SpU.
Dr Rasyid menuturkan, normalnya kandung kemih bisa menampung urine sebanyak 300-400 cc. Saat seseorang berkemih atau buang air kecil, maka seharusnya urine di dalam kandung kemih tersebut dikeluarkan semuanya atau bersisa maksimal sebanyak 12 cc saja.
Saat seseorang menahan buang air kecil, maka kandung kemih akan melar atau meregang, hal ini akan membuat pompa di kandung kemih tidak bisa berfungsi dengan baik saat buang air kecil. Sehingga tak jarang banyak orang yang baru selesai buang air kecil, tak lama kemudian akan timbul kembali rasa ingin pipis.
"Urine yang tersisa banyak di kandung kemih membuat saluran tersebut mudah terkena infeksi. Tapi jika akibat menahan tersebut membuat pompa kandung kemih memberikan tekanan yang tinggi, maka bisa mengakibatkan kerusakan ginjal," ungkap dokter yang berpraktek di RSCM dan RS ASRI ini.
Dr Rasyid menambahkan saat terjadi tekanan tinggi dari pompa, seseorang tidak akan merasakan apa-apa. Kerusakan ginjal yang terjadi akan lebih berbahaya jika ditemukan adanya infeksi pada kandung kemih, namun jika tidak ada infeksi kemungkinan menyebabkan pembengkakan ginjal. Tapi kedua kondisi tersebut tentu saja tidak baik untuk kesehatan dan bisa berbahaya jika terjadi terus menerus.
Sementara itu bagi orang yang memang sudah memiliki gangguan berkemih, sebaiknya orang tersebut membuat buku harian (diary) mengenai pola buang air kecilnya. Sehingga bisa diketahui pola tersendiri pada jam berapa saja ia akan berkemih, hal ini akan menghindarkan dirinya dari kondisi menahan buang air kecil.
Berapa lama waktu yang bisa dilewatkan seseorang untuk menahan buang air kecil berbeda-beda, dan juga kemampuan pompa kandung kemih setiap orang berbeda. Karena itu seseorang harus bisa mendeteksi diri sendiri.
"Jika setelah menahan buang air kecil, urine yang keluar tidak sampai habis dan tak berapa lama ingin buang air kecil lagi, maka itu berarti kandungan urine di kandung kemih sudah berlebihan. Sebaiknya kalau tidak ada gangguan apa-apa, setelah muncul rasa ingin buang air kecil maka segera saja berkemih," ujar dokter yang lahir di Bangkalan 44 tahun silam ini.
Selain itu seberapa sering seseorang berkemih tergantung dari seberapa banyak cairan yang dikonsumsi dan juga jenisnya.
Misalnya minuman alkohol akan membuat produksi urine lebih banyak, karenanya orang yang menahan buang air kecil 1 jam setelah mengonsumsi alkohol bisa lebih buruk dibandingkan menahan buang air kecil 2 jam setelah mengkonsumsi air putih.
Infeksi Saluran Kencing (ISK)
"Jika seseorang memiliki masalah di kandung kemih seperti pompa yang kurang baik atau kandung kemih yang sudah berlebih maka bisa jadi saat buang air kecil, urine yang keluar tidak sampai selesai. Sisa urine yang tertinggal di kandung kemih bisa menyebabkan infeksi di saluran kemih," ujar Dr dr Nur Rasyid, SpU.
Dr Rasyid menuturkan, normalnya kandung kemih bisa menampung urine sebanyak 300-400 cc. Saat seseorang berkemih atau buang air kecil, maka seharusnya urine di dalam kandung kemih tersebut dikeluarkan semuanya atau bersisa maksimal sebanyak 12 cc saja.
Saat seseorang menahan buang air kecil, maka kandung kemih akan melar atau meregang, hal ini akan membuat pompa di kandung kemih tidak bisa berfungsi dengan baik saat buang air kecil. Sehingga tak jarang banyak orang yang baru selesai buang air kecil, tak lama kemudian akan timbul kembali rasa ingin pipis.
"Urine yang tersisa banyak di kandung kemih membuat saluran tersebut mudah terkena infeksi. Tapi jika akibat menahan tersebut membuat pompa kandung kemih memberikan tekanan yang tinggi, maka bisa mengakibatkan kerusakan ginjal," ungkap dokter yang berpraktek di RSCM dan RS ASRI ini.
Dr Rasyid menambahkan saat terjadi tekanan tinggi dari pompa, seseorang tidak akan merasakan apa-apa. Kerusakan ginjal yang terjadi akan lebih berbahaya jika ditemukan adanya infeksi pada kandung kemih, namun jika tidak ada infeksi kemungkinan menyebabkan pembengkakan ginjal. Tapi kedua kondisi tersebut tentu saja tidak baik untuk kesehatan dan bisa berbahaya jika terjadi terus menerus.
Sementara itu bagi orang yang memang sudah memiliki gangguan berkemih, sebaiknya orang tersebut membuat buku harian (diary) mengenai pola buang air kecilnya. Sehingga bisa diketahui pola tersendiri pada jam berapa saja ia akan berkemih, hal ini akan menghindarkan dirinya dari kondisi menahan buang air kecil.
Berapa lama waktu yang bisa dilewatkan seseorang untuk menahan buang air kecil berbeda-beda, dan juga kemampuan pompa kandung kemih setiap orang berbeda. Karena itu seseorang harus bisa mendeteksi diri sendiri.
"Jika setelah menahan buang air kecil, urine yang keluar tidak sampai habis dan tak berapa lama ingin buang air kecil lagi, maka itu berarti kandungan urine di kandung kemih sudah berlebihan. Sebaiknya kalau tidak ada gangguan apa-apa, setelah muncul rasa ingin buang air kecil maka segera saja berkemih," ujar dokter yang lahir di Bangkalan 44 tahun silam ini.
Selain itu seberapa sering seseorang berkemih tergantung dari seberapa banyak cairan yang dikonsumsi dan juga jenisnya.
Misalnya minuman alkohol akan membuat produksi urine lebih banyak, karenanya orang yang menahan buang air kecil 1 jam setelah mengonsumsi alkohol bisa lebih buruk dibandingkan menahan buang air kecil 2 jam setelah mengkonsumsi air putih.
Infeksi Saluran Kencing (ISK)
Infeksi saluran kemih adalah salah satu penyakit saluran kemih yang dilalui urin. Infeksi saluran kemih merupakan penyakit nomor dua paling banyak yang menyerang manusia tiap tahunnya. Saat urin akan melewati saluran kemih maka "jalur" yang dilaluinya berurutan sebagaimana posisi dari atas ke bawah, yaitu ginjal, ureter, vesika urinaria (kantung kemih), dan uretra. Ginjal merupakan organ yang menyaring sisa metabolisme dari saluran darah, mengatur keseimbangan cairan, dan pembentukan hormon. Ureter berfungsi mengalirkan cairan hasil penyaringan ginjal ke kandung kemih untuk disimpan sementara dan bila kandung kemih sudah penuh maka akan dikeluarkan melalui saluran uretra. Biasanya sakit yang timbul pada penderita infeksi saluran kencing ada di daerah atas tulang kemaluan, bagian bawah perut yang pada dunia kedokteran disebut dengan regio hypogastrica.
Apabila Anda merasa anyang-anyangan (rasa ingin kencing terus-menerus) dan keluarnya kencing tidak lancar atau sedikit-sedikit disertai rasa nyeri pada bagian bawah perut, Anda perlu mencurigai terserang ISK. Apalagi jika berdasarkan pemeriksaan dokter dan hasil laboratorium pada urin Anda ditemukan kadar leukosit yang tinggi di dalam urin melebihi batas normal 4.1-10.9 dengan satuan 109/L. Hal itu menandakan adanya infeksi. Infeksi saluran kemih terbagi menjadi dua jenis, yaitu dengan penyulit dan tidak dengan penyulit.
Infeksi saluran kencing dengan penyulit adalah terjadinya infeksi saluran kencing diakibatkan adanya sumbatan pada saluran kencing, yaitu sumbatan pada prostat atau adanya batu pada saluran kemih. Biasanya pada penderita batu ureter atau batu saluran kemih akan terjadi gesekan batu dengan dinding epitel (kulit) saluran ureter atau dinding epitel (kulit) vesika urinaria, sehingga menyebabkan adanya kandungan eritrosit di dalam hasil pemeriksaan urin.
Infeksi saluran kemih tidak dengan penyulit adalah terjadinya infeksi saluran kencing diakibatkan oleh bakteri atau kuman yang masuk ke dalam saluran kencing yang dapat masuk dari luar, misalnya dari air ketika membersihkan sehabis buang air. Infeksi saluran kemih dapat menyerang segala usia, baik pria maupun wanita. Namun yang paling sering terkena biasanya adalah wanita. Mungkin hal ini disebabkan saluran ureter pada wanita lebih pendek dibandingkan dengan pria, bedanya sekitar 3-5 sentimeter. Apabila seorang wanita menahan kencing, ureternya akan memendek dan menyebabkan bakteri lebih rentan masuk. Bakteri lebih sulit masuk ke ureter pria karena salurannya lebih panjang. Posisi saluran kemih pada wanita juga rentan karena ada dua saluran yang berdekatan. Hal ini menyebabkan bakteri dan kuman lebih mudah masuk.
Faktor lain yang menyebabkan bakteri lebih mudah masuk ke dalam saluran kencing wanita adalah karena cara membersihkan saluran anus atau cebok yang tidak tepat. Misalnya cebok dari arah belakang ke depan dapat menyebabkan bakteri yang berasal dari kotoran yang kita basuh menempel pada saluran kemih ataupun vagina. Cara mengatasinya adalah dengan membasuh dari depan ke belakang setelah buang air. Dengan suka menahan air kencing dapat menyebabkan kuman masuk dan mengendap (tinggal di bagian saluran kemih), serta tidak ikut terbawa keluar bersama urin.
Pada penyakit infeksi saluran kencing dengan penyulit, adanya gesekan antara batu yang mengikis dinding saluran terkadang menyebabkan ada darah dalam urin dan infeksi pada saluran kencing. Ini merupakan infeksi saluran kemih tahap awal dan kelak dapat tumbuh menjadi penyakit yang lebih serius, yaitu batu ureter. Batu pada saluran kemih dapat menyebabkan sakit infeksi saluran kemih berulang, terutama akibat perubahan hormonal. Pada wanita hamil terdapat perubahan pertahanan tubuh dan pergeseran saluran kemih akibat tekanan yang ditimbulkan oleh rahim, sehingga wanita hamil juga rentan terhadap penyakit ISK ini.
Apabila Anda merasa anyang-anyangan (rasa ingin kencing terus-menerus) dan keluarnya kencing tidak lancar atau sedikit-sedikit disertai rasa nyeri pada bagian bawah perut, Anda perlu mencurigai terserang ISK. Apalagi jika berdasarkan pemeriksaan dokter dan hasil laboratorium pada urin Anda ditemukan kadar leukosit yang tinggi di dalam urin melebihi batas normal 4.1-10.9 dengan satuan 109/L. Hal itu menandakan adanya infeksi. Infeksi saluran kemih terbagi menjadi dua jenis, yaitu dengan penyulit dan tidak dengan penyulit.
Infeksi saluran kencing dengan penyulit adalah terjadinya infeksi saluran kencing diakibatkan adanya sumbatan pada saluran kencing, yaitu sumbatan pada prostat atau adanya batu pada saluran kemih. Biasanya pada penderita batu ureter atau batu saluran kemih akan terjadi gesekan batu dengan dinding epitel (kulit) saluran ureter atau dinding epitel (kulit) vesika urinaria, sehingga menyebabkan adanya kandungan eritrosit di dalam hasil pemeriksaan urin.
Infeksi saluran kemih tidak dengan penyulit adalah terjadinya infeksi saluran kencing diakibatkan oleh bakteri atau kuman yang masuk ke dalam saluran kencing yang dapat masuk dari luar, misalnya dari air ketika membersihkan sehabis buang air. Infeksi saluran kemih dapat menyerang segala usia, baik pria maupun wanita. Namun yang paling sering terkena biasanya adalah wanita. Mungkin hal ini disebabkan saluran ureter pada wanita lebih pendek dibandingkan dengan pria, bedanya sekitar 3-5 sentimeter. Apabila seorang wanita menahan kencing, ureternya akan memendek dan menyebabkan bakteri lebih rentan masuk. Bakteri lebih sulit masuk ke ureter pria karena salurannya lebih panjang. Posisi saluran kemih pada wanita juga rentan karena ada dua saluran yang berdekatan. Hal ini menyebabkan bakteri dan kuman lebih mudah masuk.
Faktor lain yang menyebabkan bakteri lebih mudah masuk ke dalam saluran kencing wanita adalah karena cara membersihkan saluran anus atau cebok yang tidak tepat. Misalnya cebok dari arah belakang ke depan dapat menyebabkan bakteri yang berasal dari kotoran yang kita basuh menempel pada saluran kemih ataupun vagina. Cara mengatasinya adalah dengan membasuh dari depan ke belakang setelah buang air. Dengan suka menahan air kencing dapat menyebabkan kuman masuk dan mengendap (tinggal di bagian saluran kemih), serta tidak ikut terbawa keluar bersama urin.
Pada penyakit infeksi saluran kencing dengan penyulit, adanya gesekan antara batu yang mengikis dinding saluran terkadang menyebabkan ada darah dalam urin dan infeksi pada saluran kencing. Ini merupakan infeksi saluran kemih tahap awal dan kelak dapat tumbuh menjadi penyakit yang lebih serius, yaitu batu ureter. Batu pada saluran kemih dapat menyebabkan sakit infeksi saluran kemih berulang, terutama akibat perubahan hormonal. Pada wanita hamil terdapat perubahan pertahanan tubuh dan pergeseran saluran kemih akibat tekanan yang ditimbulkan oleh rahim, sehingga wanita hamil juga rentan terhadap penyakit ISK ini.
Infeksi saluran kemih memiliki lokasi sakit yang berbeda tergantung di mana lokasi terkenanya. Bila yang terkena berada pada daerah ginjal maka penderita akan mengalami demam, rasa sakit di daerah pinggang, dan urin yang dikeluarkan berwarna keruh. Apabila perut bagian bawah (region hypogastrica) yang terkena maka akan timbul rasa ingin kencing terus-menerus. Paparan infeksi saluran kencing ada yang langsung berasal dari infeksi organ terdekat, penyebaran melalui pembuluh darah, dan melalui getah bening. Infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh kuman dan bakteri Escherichia coli (E.coli) dan golongan pseudomonas. Golongan utama yang menyebabkan infeksi saluran kemih yang utama adalah bakteri E. coli yang berasal dari tinja manusia.
Pada awalnya bakteri akan berada pada uretra dan akan disebut sebagai urethritis. Jika bakteri sudah mencapai daerah saluran kemih dan sudah berkembang biak di sana maka disebut cystisis. Apabila tidak diobati secepatnya, bakteri akan naik ke ginjal dan akan disebut sebagai pyelonephritis. Penderita penyakit diabetes biasanya rentan terkena penyakit infeksi saluran kencing karena adanya penurunan daya tahan tubuh. Penurunan daya tahan tubuh yang diakibatkan oleh penyakit lain juga dapat meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kencing.
Air kencing yang dihasilkan penderita infeksi saluran kemih ada yang berwarna coklat, kemerahan, dan bahkan berwarna putih. Selain pada daerah bawah perut di atas kemaluan, rasa sakit juga dapat dirasakan pada daerah pinggang dan punggung, dan juga dapat menimbulkan perasaan mual dan muntah.
Pada orang tua atau usia lanjut, gejala yang ditimbulkan saat terkena infeksi saluran kemih sedikit berbeda. Pada orang tua/usia lanjut, gejala yang muncul adalah adanya perubahan mental ataupun kesadaran yang terganggu. Wanita yang telah mengalami menopause juga rentan terhadap penyakit ini. Seseorang yang kurang minum juga dapat memicu terjadinya infeksi saluran kemih bahkan rentan terkena penyakit lainnya. Minum air yang banyak dapat menghindarkan kita dari penyakit infeksi saluran kemih dengan penyulit. Asupan air minum dengan tujuan air seni sebanyak 2 liter dapat mencegah kekambuhan batu saluran kemih. Akan tetapi pada orang tua, jangan minum melebihi 1,5 liter karena reabsorpsi tubuh pada orang tua sudah berkurang atau berjalan lambat dapat menyebabkan pembengkakan pada tubuh.
Disarankan oleh dokter, lebih baik meminum air putih setiap setengah jam sekali. Dengan minum yang banyak maka urin dapat terbentuk banyak dan tidak pekat. Hal ini dapat menyebabkan tidak terbentuknya batu pada saluran kemih maka infeksi pun dapat dihindari.
Berikut ini beberapa tips untuk menghindari penyakit infeksi saluran kemih :
[sumber: http://dedymeliala.blogspot.com]
Pada awalnya bakteri akan berada pada uretra dan akan disebut sebagai urethritis. Jika bakteri sudah mencapai daerah saluran kemih dan sudah berkembang biak di sana maka disebut cystisis. Apabila tidak diobati secepatnya, bakteri akan naik ke ginjal dan akan disebut sebagai pyelonephritis. Penderita penyakit diabetes biasanya rentan terkena penyakit infeksi saluran kencing karena adanya penurunan daya tahan tubuh. Penurunan daya tahan tubuh yang diakibatkan oleh penyakit lain juga dapat meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kencing.
Air kencing yang dihasilkan penderita infeksi saluran kemih ada yang berwarna coklat, kemerahan, dan bahkan berwarna putih. Selain pada daerah bawah perut di atas kemaluan, rasa sakit juga dapat dirasakan pada daerah pinggang dan punggung, dan juga dapat menimbulkan perasaan mual dan muntah.
Pada orang tua atau usia lanjut, gejala yang ditimbulkan saat terkena infeksi saluran kemih sedikit berbeda. Pada orang tua/usia lanjut, gejala yang muncul adalah adanya perubahan mental ataupun kesadaran yang terganggu. Wanita yang telah mengalami menopause juga rentan terhadap penyakit ini. Seseorang yang kurang minum juga dapat memicu terjadinya infeksi saluran kemih bahkan rentan terkena penyakit lainnya. Minum air yang banyak dapat menghindarkan kita dari penyakit infeksi saluran kemih dengan penyulit. Asupan air minum dengan tujuan air seni sebanyak 2 liter dapat mencegah kekambuhan batu saluran kemih. Akan tetapi pada orang tua, jangan minum melebihi 1,5 liter karena reabsorpsi tubuh pada orang tua sudah berkurang atau berjalan lambat dapat menyebabkan pembengkakan pada tubuh.
Disarankan oleh dokter, lebih baik meminum air putih setiap setengah jam sekali. Dengan minum yang banyak maka urin dapat terbentuk banyak dan tidak pekat. Hal ini dapat menyebabkan tidak terbentuknya batu pada saluran kemih maka infeksi pun dapat dihindari.
Berikut ini beberapa tips untuk menghindari penyakit infeksi saluran kemih :
- Minumlah banyak cairan setiap hari.
- Segeralah kencing bila ingin kencing, jangan suka menahan kencing.
- Untuk perempuan, saat cebok basuhlah dari depan ke belakang, bukan sebaliknya.
- Untuk mandi lebih baik memilih shower ketimbang bath tub.
- Bersihkan kelamin saat akan berhubungan intim.
- Hindari penggunaan cairan yang tidak jelas manfaatnya pada alat kelamin. Cairan ini dapat mengiritasi urethra.
[sumber: http://dedymeliala.blogspot.com]