“Saya tidak boleh makan sepanjang hari dan baru diperbolehkan setelah matahari terbenam. Jadi, saya memilih berpuasa sesuai dengan waktu Mesir. Itu akan memudahkan saya,” ujar Habash seperti dilansir Reuters, Minggu 22 Juli 2012.
Waktu puasa di London saat ini mencapai sekitar 18 jam. Muslim yang berpuasa baru berbuka sekitar pukul 21.30. Waktu imsaknya pukul 3 pagi lebih sedikit. Di Mesir sendiri panjang waktu berpuasanya sekitar 16 jam.
Bulan suci Ramadhan merupakan salah satu momen penting bagi umat Islam. Sekitar 3.500 atlet muslim akan berlaga di Olimpiade XXX ini. Tak sedikit dari mereka yang tetap berpuasa, sedangkan sebagian besar lainnya memilih untuk menggantinya di luar Ramadhan.
Habash tetap menjalankan meskipun Dewan Tinggi Islam Mesir tidak mewajibkan atlet berpuasa selama bertanding. Dengan berpuasa, Habash juga tetap mematuhi jadwal latihan di pantai selatan Kota Weymouth.
“Sepanjang pertandingan, saya tidak akan berpuasa. Tapi, saat kembali ke rumah, saya akan puasa lagi. Dengan begitu, saya hanya melewatkan lima hari,” tutur Habash.
Sebelumnya, pelari asal Aljazair, Mohamed-Khaled Belabbas, serta pelari Kanada keturunan Somalia, Mohamed Ahmed, juga tetap berpuasa saat berlaga di Olimpiade. Lain halnya dengan dua pebulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat dan Tontowi Ahmad, yang memilih tidak berpuasa selama di London.
[sumber]