Home » , » 1 Orang Islamkan 3000 Serdadu Amerika

1 Orang Islamkan 3000 Serdadu Amerika

Jamaika Abu Ameenah Bilal Philips bernama asli Dennis Bradley Philips, berdarah Jamaika namun masa kecilnya dihabiskan di Kanada. Perjalanannya mengenai Islam menarik untu disimak.

Bermain Musik memberikan kesempatan pria kelahiran Jamaika, 6 Januari 1946 ini menjelajah ke berbagai negara, termasuk Malaysia dan Indonesia pada 1960-an. Di dua negara berpenduduk mayoritas Islam ini, Philips mulai tertarik mempelajari agam Nabi Muhammad, seperti dilansir media Gulf Today.

Balik ke negaranya pada 1972, lelaki berjanggut ini memutuskan mempelajari Islam secara intensif. Dia kerap berdiskusi dengan para cendekiawan muslim dan mempelajari buku-buku agama rahmatan Allah ini. Tak memakan waktu lama, beberapa bulan kemudian Philips mengucapkan dua kalimat syahadat.

Setelah menjadi muslim, Philips memutuskan berhenti menjadi musikus dan mempelajari agama barunya lebih dalam. Ia mengaku tidak nyaman lagi bermusik.

"Menjadi artis rentan terhadap perilaku dilarang Allah, seperti obat-obatan, seks bebas, dan salah pergaulan. Saya tidak ingin seperti itu lagi," ujarnya.

Kelar kuliah S2 tahun 1990, Philips bekerja di departemen agama markas besar Angkatan Udara Arab Saudi di Ibu Kota Riyadh. Kala itu Perang Teluk tengah berkecamuk. Irak menginvasi ke Kuwait karena menolak menghapus utang luar negeri. Posisi Kuwait kewalahan, lalu meminta bantuan ke Amerika Serikat. Negara Adidaya itu mengirimkan pasukannya dan membuat pangkalan di Arab Saudi.

Ketika tentara Amerika bermarkas di Negeri Petro Dollar itu, Philips bertugas memberikan materi tentang Islam kepada mereka. Ini penting untuk memberikan pengetahuan benar bahwa Islam bukanlah agama yang menyukai kekerasan. Hasilnya, sekitar tiga ribu serdadu Amerika masuk islam.

Selepas Perang Teluk, Philips dikirim ke Amerika untuk mendampingi tentara muallaf itu. Ia mendapat bantuan dari anggota tentara beragama Islam untuk membuat konferensi dan kegiatan. Alhasil usahanya membuahkan hasil, militer Amerika akhirnya membangun mushala di seluruh pangkalan militernya.

Kelar proyek itu, Philips hijrah ke Filipina dan mendirikan pusat informasi di Mindanao serta universitas berbasis Islam di Cotobato City. Pada 1994, Philips mendapat undangan bergabung dengan lembaga amal Dar Al Ber di Dubai, Uni Emirat Arab. Di sana ia membentuk pusat informasi Discover Islam di Kota Karama. Proyeknya kali ini mengundang ulama dari berbagai negara. Dalam lima tahun, pusat informasi itu telah membuat 15 ribu orang dari seluruh penjuru dunia mengucapkan dua kalimat syahadat. (*/Krs)




 
Support :Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HLOWBOS - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger